Permasalahan sampah memang menjadi masalah utama untuk negara-negara berkembang terutama Kota Metropolitan besar. apalagi kota yang belum bisa mengelola sampahnya dengan baik seperti Kairo di mesir. jika di Jakarta ada bantar gebang, di Kairo juga ada namanya Manhsyiat Naser. tempat ini yang menjadi pusatnya sampah-sampah kota Kairo dikelola.
Penasaran bagaimana Penampakan dari Manhsiyat Naser? berikut penampakannya
Manshiyat Nasser, atau seperti yang lebih dikenal, Garbage City, "adalah pemukiman kumuh dengan populasi sekitar 60.000 di pinggiran Bukit Moqattam, di wilayah metropolitan Kairo yang luas.
Layaknya Ibukota Berkembang seperti Jekardah.. Tumpukan sampah ini adalah hasil dari Wilayah Metropolitan Kairo yang belum pernah punya sistem pengumpulan sampah yang efisien, meski memiliki populasi hampir 20 juta jiwa.
Kondisi seperti ini memang sudah biasa dirasakan oleh penduduk Manshiyat Nasser inilah kehidupan yg mereka rasakan setiap harinya.. Sampah sudah bagian daru hidup mereka.
orang yang mendiami pemukiman ini disebut dengan Zabaleen atau "Orang-orang Sampah" yg memang merujuk kepada Mayoritas penduduk disini yg berprofesi sebagai Kang Pulung.
terkadang Zabbaleen atau "Orang Sampah," ini juga mengumpulkan sampah penduduk Kota Kairo dengan layanan dari pintu ke pintu dengan bayaran yg murah mereka bersedia membersihkan sampah-sampah di rumah penduduk.
Pengumpulan sampah secara tradisional merupakan pekerjaan laki-laki, sementara perempuan dan anak-anak tugasnya hanya menyortir sampahnya aje.
Walaupun dengan peralatan yg sederhana dana ala kadarnya.. para zabaleen ini berhasil mendaur ulang 90% sampah yg mereka bawa menjadi barang yg bisa digunakan kembali bandingkan dengan negara barat yg hanya bisa mendaur ulang 20 sampai 25 persen.
Hasil penjualan sampah tersebutlah yg menjadi ekonomi utama dari tempat ini yaaa tentunya memang tidak seberapa uang yg mereka dapat tapi itu sudah cukup bagi mereka untuk bisa makan sehari hari.
Tapi Usaha Menyingkirkan Kota Sampah ini selalu gagal bry padahal upaya penutupan Manshiyat Nasser ini udah dari tahun 2003 yang lalu.
Pendirian Pengelola sampah oleh pemerintah tentu saja di tentang oleh penduduk Manshiyat Naser mereka menganggap bahwa hal itu bisa mengambil pekerjaan mereka.
Tapi sayangnya ini adalah keputusan yg salah.. Para perusahaan pengelola sampah tidak sanggup untuk menampung dan mengelola sampah-sampah yg ada di Kairo oleh karena itu Perusahaan pengumpulan sampah mengontrak Zabbaleen untuk mengimbangi sampah tersebut.
Pemerintah sadar bahwa mereka belum punya solusi yg tepat untuk menanggulangi sampah di Kotanya dan sampai sekarang Hanya para Zabaleen ini lah yg bisa mampu mengatasi Kairo dari tumpukan sampah
Penasaran bagaimana Penampakan dari Manhsiyat Naser? berikut penampakannya
1. kota bernama Manshiyat naser di Mesir ini terkenal sebagai kota sampah atau Garbage City
Manshiyat Nasser, atau seperti yang lebih dikenal, Garbage City, "adalah pemukiman kumuh dengan populasi sekitar 60.000 di pinggiran Bukit Moqattam, di wilayah metropolitan Kairo yang luas.
2. Desa ini terkenal karena hampir setiap tempat tertutup sampah, termasuk jalan-jalan dan atap permukiman penduduk.
Layaknya Ibukota Berkembang seperti Jekardah.. Tumpukan sampah ini adalah hasil dari Wilayah Metropolitan Kairo yang belum pernah punya sistem pengumpulan sampah yang efisien, meski memiliki populasi hampir 20 juta jiwa.
3. Sepanjang Jalan, Kamu bakal menemukan Pasar, Rumah Makan dan Tempat bermain yang sudah bersatu dengan Sampah
Kondisi seperti ini memang sudah biasa dirasakan oleh penduduk Manshiyat Nasser inilah kehidupan yg mereka rasakan setiap harinya.. Sampah sudah bagian daru hidup mereka.
4. Tidak ada layanan saluran pembuangan, tidak ada air mengalir untuk masyarakat, dan tidak ada listri untuk kegiatan sehari hari.
5. Penduduk Manshiyat Nasser, kebanyakan orang Kristen Koptik yang telah mengisi kota selama 70 tahun terakhir.
orang yang mendiami pemukiman ini disebut dengan Zabaleen atau "Orang-orang Sampah" yg memang merujuk kepada Mayoritas penduduk disini yg berprofesi sebagai Kang Pulung.
6. Para Zabaleen akan pergi ke pusat kota kairo untuk memungut sampah lalu mengangkutnya melalui gerobak keledai ke Manshiyat Nasser.
terkadang Zabbaleen atau "Orang Sampah," ini juga mengumpulkan sampah penduduk Kota Kairo dengan layanan dari pintu ke pintu dengan bayaran yg murah mereka bersedia membersihkan sampah-sampah di rumah penduduk.
7. Begitu sampai di rumah, mereka mengurutkan sampah untuk bahan daur ulang.
Pengumpulan sampah secara tradisional merupakan pekerjaan laki-laki, sementara perempuan dan anak-anak tugasnya hanya menyortir sampahnya aje.
8. Meski terlihat tradisional, efisiensi sistem daur ulang Zabbaleen sangat luar biasa. Hampir 90 persen sampah didaur ulang
Walaupun dengan peralatan yg sederhana dana ala kadarnya.. para zabaleen ini berhasil mendaur ulang 90% sampah yg mereka bawa menjadi barang yg bisa digunakan kembali bandingkan dengan negara barat yg hanya bisa mendaur ulang 20 sampai 25 persen.
9. Sampah yang telah di daur ulang akan di Jual kembali ke Pabrik-Pabrik di Kota Kairo
Hasil penjualan sampah tersebutlah yg menjadi ekonomi utama dari tempat ini yaaa tentunya memang tidak seberapa uang yg mereka dapat tapi itu sudah cukup bagi mereka untuk bisa makan sehari hari.
10. Namun selama tahun-tahun terakhir, kehidupan Zabbaleen semakin memburuk dan penduduknya banyak yg terserang penyakit
11. Sudah Beberapa kali tercatat Pemerintah Kairo berusaha untuk menyingkirkan Manshiyat Nasser
Tapi Usaha Menyingkirkan Kota Sampah ini selalu gagal bry padahal upaya penutupan Manshiyat Nasser ini udah dari tahun 2003 yang lalu.
12. Pemerintah Kairo sendiri sudah menyewa 3 Perusahaan Multinasional untuk Mengelola sampah di Kota
Pendirian Pengelola sampah oleh pemerintah tentu saja di tentang oleh penduduk Manshiyat Naser mereka menganggap bahwa hal itu bisa mengambil pekerjaan mereka.
13. Dalam usaha lain untuk menyingkirkan Kota Sampah, pemerintah Kairo mulai mengirim sampah ke fasilitas terdekat.
Tapi sayangnya ini adalah keputusan yg salah.. Para perusahaan pengelola sampah tidak sanggup untuk menampung dan mengelola sampah-sampah yg ada di Kairo oleh karena itu Perusahaan pengumpulan sampah mengontrak Zabbaleen untuk mengimbangi sampah tersebut.
14. Hingga Akhirnya Manshiyat Nasser batal untuk di singkirkan dan sampai sekarang Garbage City ini masih berdiri kokoh di Mesir
Pemerintah sadar bahwa mereka belum punya solusi yg tepat untuk menanggulangi sampah di Kotanya dan sampai sekarang Hanya para Zabaleen ini lah yg bisa mampu mengatasi Kairo dari tumpukan sampah
Comments
Post a Comment