Sebuah perbatasan menunjukkan kebanggaan dan wajah bangsa Indonesia. Jika dua tahun lalu kondisi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di sangat memprihatinkan, kini kondisinya sudah berubah.
Jika banyak masyarakat berpikir bahwa citra pembangunan negara dilihat dari Ibu Kota, hal tersebut sepertinya tidak menjadi satu patokan baku bagi pemerintah saat ini gan. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan pos perbatasan Indonesia dengan negara tetangga di berbagai wilayah. Pos yang dulu dirasa kurang layak untuk ditempatkan di pintu gerbang negara Indonesia kini disulap menjadi lebih besar dan megah.
Berikut beberapa kondisi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia dulu dan sekarang yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
Pos Lintas Batas Negara (PLBN) ini diresmikan oleh presiden Joko Widodo pada 28 Desember 2016. Arsitektur bangunan diadaptasi dari budaya yang ada pada masyarakat Belu, Timor Barat, yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. Pembangunan akan kembali dilanjutkan hingga Maret 2019 dengan berbagai fasilitas seperti pasar, wisma, dan x-ray.
Pos Perbatasan Indonesia-Timor Leste di Nusa Tenggara Timur ini diperbaharui pada awal 2016 dengan anggaran Rp. 145 miliar dan sudah selesai pada akhir Desember 2016. Setelah kunjungan Presiden Jokowi ke pos perbatasan tersebut, banyak masyarakat mengunjungi hanya untuk berfoto. Bangunan pos tersebut juga terhitung megah di antara bangunan di Kabupaten Malaka.
Perbatasan antara Kalimantan Barat dan Malaysia ini sempat mengecewakan dan dianggap tidak layak. Namun dengan kemauan pemerintah, target pembangunan pos selama 2 tahun pun tercapai. Pada 21 Desember 2016, pos perbatasan Entikong diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Pos Lintas Batas Negara di Skouw, Papua, adalah gerbang menuju Papua Nugini dan diresmikan pada Februari 2017. Pos yang berada di beranda negara ini tidak hanya berfungsi sebagai gerbang keluar dan masuk Indonesia, tetapi juga mengurangi aktivitas ilegal seperti perdagangan narkoba.
Pos Perbatasan antara Kalimantan Barat dan Malaysia tersebut diresmikan pada 16 Maret 2017 oleh Presiden Joko Widodo. Nantinya pasar modern juga akan dibangun di wilayah tersebut dan diharapkan dapat memberi efek pada kesejahteraan masyarakat. Dana yang digelontorkan untuk pembangunan pos Nanga Badau mencapai Rp. 153 miliar.
Tidak berselang lama setelah peresmian pos Nanga Badau, presiden Joko Widodo meresmikan Pos Perbatasan Aruk yang memisahkan Kalimantan Barat dan Malaysia. Desain Pos Aruk ini diakui presiden sebagai yang terbaik di antara pos perbatasan lain yang dipugar. Tidak hanya diperuntukkan bagi pengawasan, pos diharapkan dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
Jika banyak masyarakat berpikir bahwa citra pembangunan negara dilihat dari Ibu Kota, hal tersebut sepertinya tidak menjadi satu patokan baku bagi pemerintah saat ini gan. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan pos perbatasan Indonesia dengan negara tetangga di berbagai wilayah. Pos yang dulu dirasa kurang layak untuk ditempatkan di pintu gerbang negara Indonesia kini disulap menjadi lebih besar dan megah.
Berikut beberapa kondisi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia dulu dan sekarang yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
1. Mota Ain
Pos Lintas Batas Negara (PLBN) ini diresmikan oleh presiden Joko Widodo pada 28 Desember 2016. Arsitektur bangunan diadaptasi dari budaya yang ada pada masyarakat Belu, Timor Barat, yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. Pembangunan akan kembali dilanjutkan hingga Maret 2019 dengan berbagai fasilitas seperti pasar, wisma, dan x-ray.
2. Motamasin
Pos Perbatasan Indonesia-Timor Leste di Nusa Tenggara Timur ini diperbaharui pada awal 2016 dengan anggaran Rp. 145 miliar dan sudah selesai pada akhir Desember 2016. Setelah kunjungan Presiden Jokowi ke pos perbatasan tersebut, banyak masyarakat mengunjungi hanya untuk berfoto. Bangunan pos tersebut juga terhitung megah di antara bangunan di Kabupaten Malaka.
3. Entikong
Perbatasan antara Kalimantan Barat dan Malaysia ini sempat mengecewakan dan dianggap tidak layak. Namun dengan kemauan pemerintah, target pembangunan pos selama 2 tahun pun tercapai. Pada 21 Desember 2016, pos perbatasan Entikong diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
4. Skouw
Pos Lintas Batas Negara di Skouw, Papua, adalah gerbang menuju Papua Nugini dan diresmikan pada Februari 2017. Pos yang berada di beranda negara ini tidak hanya berfungsi sebagai gerbang keluar dan masuk Indonesia, tetapi juga mengurangi aktivitas ilegal seperti perdagangan narkoba.
5. Nanga Badau
Pos Perbatasan antara Kalimantan Barat dan Malaysia tersebut diresmikan pada 16 Maret 2017 oleh Presiden Joko Widodo. Nantinya pasar modern juga akan dibangun di wilayah tersebut dan diharapkan dapat memberi efek pada kesejahteraan masyarakat. Dana yang digelontorkan untuk pembangunan pos Nanga Badau mencapai Rp. 153 miliar.
6. Aruk
Tidak berselang lama setelah peresmian pos Nanga Badau, presiden Joko Widodo meresmikan Pos Perbatasan Aruk yang memisahkan Kalimantan Barat dan Malaysia. Desain Pos Aruk ini diakui presiden sebagai yang terbaik di antara pos perbatasan lain yang dipugar. Tidak hanya diperuntukkan bagi pengawasan, pos diharapkan dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
Comments
Post a Comment